UNIVERSITASARMY (30/05/201). Nah, jika anda ingin berwisata dan jalan-jalan menikmati indahnya kota Banda Aceh, maka jangan lupa untuk berkunjung ke 7 tempat wisata terpopuler yang sering dikunjungi wisatawan. Jika tidak, maka anda akan kehilangan sensasi liburan yang seharusnya bisa anda nikmati. Apa dan di mana sajakah tempatnya? yuk kita bahas satu persatu.

1. Monumen Kapal PLTD(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung.

PLTD Apung ini merupakan wahana wisata edukasi untuk gempa dan tsunami, lokasinya persis di Kampung Punge Blang Cut, Banda Aceh.  Pada saat tsunami tahun 2004, Kapal PLTD  Apung terseret sepanjang 5 km dari Pantai Ulee Lheue ke Pusat jantung kota Banda Aceh. Menurut pada saat tsunami, ada 11 orang yang berada di atas kapal, dan hanya satu orang yang selamat. Nah, bagi yang ingin berkunjung ke Banda Aceh jangan lupa berkunjung kesini.

2. Pesawat RI Dakota 001 Seulawah.

Nah jika anda mau tau pesawat pertama sekali yang pernah dibeli Indonesia, ternyata replikanya sekarang ada di Banda Aceh lho. Anda bisa melihat pesawat ini yang telah diabadikan menjadi monumen nasional. Pesawat Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways. Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia. Letaknya persis di tengah Jantung kota, tepatnya di Lapangan Blang Padang. Pada saat tsunami lapangan iniporak poranda termasuk pesawat dakota juga rusak, namun dibangun kembali oleh BRR dengan dibantu oleh ratusan negara-negara di dunia yang simpati terhadap bencana Aceh. Bantuan ini diabadikan dalam batu prasasti yang mengelilingi track jogging dalam komplek lapangan Balang Padang. Bagi yang inigin santai olah raga atau menikmati santainya angin sepoi, silahkan berkunjung ke sini.

3. Museum Tsunami

Untuk mengenang kejadian gempa dan tsunami yang merenggut 240 ribu jiwa. Kemudian pemerintah membuat museum tsunami yang didesain oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil yang menghabiskan dana 140 milyar rupiah. Museum ini juga dijadikan tempat pendataan dan sebagai tempat pusat penelitian dan pembelajaran tentang tsunami aceh. Bangunan museum ini terdiri dari empat tingkat. Pada lantai dasar museum terdapat ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik. Pada Lantai dua ada akses ke ruang-ruang multimedia seperti ruang audio dan ruang 4 dimensi “tsunami exhibition room”, ruang pre-tsunami, while stunami, dan post-tsunami. Lantai 3 tersedia beberapa fasilitas-fasilitas seperti ruang geologi, perpustakaan, mushala, dan souvenir. Lantai 4  berfungsi sebagai tempat penyelamatan darurat apabila terjadi tsunami susulan.

4. Gunongan

Bangunan ini didirikan pada Masa Kerajaan Aceh Darusalam di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Siapa sangka ternyata dibalik kokohnya bangunan ini terselip sebuah cerita cinta seorang Sultan perkasa. Begini ceritanya, Gunongan merupakan ungkapan rasa cinta Sultan Iskandar Muda kepada sang permaisuri cantik nan jelita yang berasal dari Kerajaan Pahang, Malaysia. Bangunan berbentuk persegi enam, menyerupai bunga dan bertingkat tiga dengan tingkat utama berbentuk mahkota  itu dibangun pada abad ke-16 (1607-1636). Pada dindingnya ada sebuah pintu masuk berukuran rendah yang selalu dalam keadaan terkunci. Dari lorong pintu itu ada sebuah tangga menuju ke tingkat tiga Gunongan. Gunongan ini berada dalam komplek Taman Putroe Phang tempat sang permaisuri mandi di sungai Krueng Daroy.

5. Mesjid Raya Baiturahman.

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid  Kesultanan Aceh yang dibangun oleh  Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh. Pada saat itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang merupakan Sultan Aceh yang terakhir. Saat ini Mesjid Raya sudah mengalami renovasi dengan penambahan 12 payung yang membuatnya bertambah indah. Biasanya Mesjid Baiturahman menjadi tempat favorit untuk melaksanakan ijab kabul pernikahan bagi pasangan muda-mudi di Aceh.

6. Kerkoff Peucut

Kerkof adalah komplek kuburan prajurit Belanda yang tewas dalam Perang Aceh. Kompleks kuburan ini banyak tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya terletak di kota Banda Aceh, dan sekarang menjadi objek wisata menarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara (terutama wisatawan asal Belanda). Disini dikuburkan kurang lebih 2000 orang serdadu Belanda, dan termasuk di antaranya serdadu Jawa, Batak, Ambon, Madura dan beberapa serdadu suku lainnya yang tergabung dalam Angkatan Bersenjata Hindia Belanda. Bagi yang takut dengan kuburan mungkin agak takut untuk berwisata di tempat ini.

7. Museum Aceh

Museum Aceh didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, yang pemakaiannya diresmikan oleh Gubernur Sipil dan Militer Aceh Jenderal H.N.A. Swart pada tanggal 31 Juli 1915. Pada waktu itu bangunannya berupa sebuah bangunan Rumah Tradisional Aceh (Rumoh Aceh). Setelah Indonesia Merdeka, Museum Aceh menjadi milik Pemerintah Daerah Aceh yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Pada tahun 1969 atas prakarsa T. Hamzah Bendahara, Museum Aceh dipindahkan dari tempatnya yang lama (Blang Padang) ke tempatnya yang sekarang ini, di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah pada tanah seluas 10.800 m2. Setelah pemindahan ini pengelolaannya diserahkan kepada Badan Pembina Rumpun Iskandarmuda (BAPERIS) Pusat. Bagi yang ingin melihat koleksi benda-benda sejarah peninggalan Kerajan Aceh dan masa perang Aceh Silahkan datang berkunjung bersama keluarga.

Nah, sudah taukan 7 tempat wisata edukasi terpopuler di Kota Banda Aceh, nah tunggu apa lagi, ayo segera berkunjung. (dd)